Terimakasih Atas Kunjungan Anda

Rabu, 30 Maret 2011

Gangguan Kesadaran

Definisi :
Kesadaran
  Insaf diri & sekitar
  Terjaga dan waspada
Gangguan kesadaran:
- Aspek neurologis: penurunan kesadaran
- Aspek psikiatris: perubahan kesadaran
Penurunan kesadaran:
- Kualitatif: kompos mentis
somnolen
stupor/ sopor
semikoma
koma
- kuantitatif: skala koma glasgow
Kesadaran ada 2 aspek:
- kualitas kesadaran: fungsi hemisfer
- derajat kesadaran: lintasan difus ascending formatio reticularis di b.o.
Faal
• Lint. Aferen = lint. Sensorik spesifik  receptif primer cortex  kualitas kesadaran
• Lint. Sensorik non spesifik = difus ascending reticular system (aras)  menentukan derajat kesadaran  l.s.n.s  inti talamik seluruh cortex
• cortex cerebri  pengemban kewaspadaan
• aras  penggalak kewaspadaan formatio reticularis :  supratentorial
  infratentorial
Koma berdasarkan anatomi / patofisiologi:
- Koma diensefalik
- Koma kortikal/ bihemisferik
Koma diensefalik:
A. Lesi supratentrorial  p desak ruang:
1. Herniasi gyrus cinguli
- pergeseran jaringan
- mendesak midline
2. Herniasi sentral
- menekan caudal
  rusak diencephalon bawah mesencephalon
3. Herniasi uncus
lobus temporalis  incisura tentorii
  n. III
• Kerusakan jaringan berdekatan
• Pergeseran
• Gangguan vaskularisasi
• Oedema
• Penekanan
B. Lesi infratentorial
1. Proses B.O. : nekrose, perdarahan
2. Proses di luar B.O./ Cerebellum :
→mendesak form. Reticularis :
Kompresi desak ruang infratentorial :
mendesak formatio reticularis  koma
- tekanan langsung teg. Pontis
- herniasi mid brain & cerebellum
- herniasi caudal  hern.cerebellum for. magnum.
Penyebab desak ruang:
- infark luas
- perdarahan
- neoplasma
- abses cerebri
- trauma kepala: epidural, subdural
Koma Kortikal (Coma Bihemispheric Difus)
- Terganggu met. Neuronal  ke-2 hemisfer.
- Met. Oxidatif: + keseimbangan Na & K
+ neuro transmiter
+ mengolah katabolit resintesa enzym & unsur sel
Ggn aliran darah, toxin  paling sering koma m.
Sebab2 koma metabolik:
1. Metabolik primer:
- degenerasi subs. Grisea (alzheimer)
- degenerasi subs. Alba (peny. Schilder)
2. Metabolik sekunder  paling sering
- anoksia serebri
- gangguan metab. Karbohidrat
- koma uremikum
- koma hepatikum
- intoksikasi
- gangguan elektrolit
- heat stroke
A. Kedudukan struktur supra dan infratentorial yang normal
B. Desakan dari tumor yang menimbulkan:
1. Herniasi gyrus cinguli
2. Herniasi uncus
3. Kompresi rostrokaudal terhadap batang otak
Klasifikasi
I. Berdasarkan anatomi/ patofisiologi
- koma kortikal bihemisferik
- koma diensefalik
II. Koma berdasarkan gambaran klinik
- koma dengan defisit fokal
- koma dg tanda rangsangan meningeal (trm)
- koma tanpa defisit neurologis fokal/ trm
Gejala-gejala
• Sangat akut, akut, bertahap
• Tergantung penyakit yang mendasari : demam, kejang, hipertensi, ikterus, kaku kuduk, perdarahan telinga hidung, hematoma kaca mata
Pemeriksaan
- Anamnesa
- Pemeriksaan interna
- Pemeriksaan khusus
ANAMNESA
• Penyakit2 yg diderita sebelum koma
• Keluhan2 sebelum jatuh koma
• Obat-obat yg diminum
• Berangsur-angsur?
• Trauma kepala?
PEMERIKSAAN INTERNA
• Tanda2 vital : jalan nafas, respirasi, sirkulasi
• Nadi : frek, isi dan ritme
• Tensi : pengukuran kiri dan kanan
• Suhu baik rektal atau ketiak
• Bau pernafasan : alkohol, aseton
• Warna kulit : ikterus, sianosis
• Selaput mulut bibir : ada darah
• Kulit : bekas suntikan, kulit basah berkeringat, purpura, sianosis
• Turgor kulit (dehidrasi)
• Kepala : telinga, hidung keluar darah, keluar liquor
• Thorax : paru-paru dan jantung
• Abdomen : kandung kencing , liver >
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS RUTIN
Pemeriksaan khusus :
1. Pemeriksaan derajat kesadaran
a. Penilaian kualitatif :
- kompos mentis
- somnolen/ drowsy
- stupor/ sopor
- semikoma
- koma
b. Penilaian kuantitatif à GCS
GLASGOW COMA SCALE (GCS)
A. KELOPAK MATA
- Spontan 4
- Perintah 3
- Rangsang nyeri 2
- Tidak bereaksi 1
B. KEMAMPUAN MOTORIK
- Menurut perintah 6
- Reaksi setempat 5
- Gerak fleksi & abduksi 4
- Gerak fleksi adduksi lengan & tungkai 3
- Ekstensi lengan & tungkai 2
- Tidak ada gerak 1
C. KOMUNIKASI/ BICARA
- Orientasi baik 5
- Jawaban kacau 4
- Kata tidak berarti 3
- Merintih 2
- Tidak ada suara 1
2. Pemeriksaan menetapkan letak proses
a. Observasi umum
b. Pengamatan pola nafas
c. Kelainan pupil
d. Refleks sefalik
e. Reaksi terhadap rangsangan nyeri
f. Fungsi traktus piramidalis
a. Observasi umum
- gerakan otomatik
- gerakan mioklonik
- letak lengan & tungkai
  fleksi  hemisfer
  ekstensi  batang otak
b. Pengamatan pola nafas
- cheyne stokes
- hiperventilasi neurogen sentral
- pernafasan apneustik
- pernafasan ataksik
c. Kelainan pupil
- besar pupil
- perbandingan besar
- refleks pupil
- reaksi konsensual pupil
d. Refleks sefalik batang otak
- refleks pupil  mesensefalon
- gerakan mata boneka
- refleks okulovestibular (tes kalori)
- refleks kornea
- refleks muntah
e. Reaksi terhadap rangsangan nyeri
- gerakan abduksi  fungsi hemisfer (+)
- gerak adduksi  fungsi tingkat bawah (+)
- fleksi lengan/ tungkai  lesi hemisfer
- ekstensi lengan/ tungkai  lesi b.o.
Pemeriksaan rangsangan nyeri:
- menekan pada jaringan di bawah kuku
- menekan supra orbita
- menekan sternum
f. Fungsi traktus piramidalis (UMN)
- kelumpuhan
- refleks tendon
- tonus otot
- Laboratorium
- darah rutin
- kadar gula darah
- elektrolit
- fungsi ginjal
- fungsi hati
- elektrolit
- gas darah
- Lumbal pungsi bila tidak ada kontraindikasi
- Oftalmoskop
- EEG
- CT-Scan : pada tumor, infark luas, perdarahan, hidrosefalus  CT Scan bermanfaat
Pemeriksaan CITO terutama kadar gula, hematokrit, Hb, elektrolit
Follow up
- Derajat Kesadaran
- Pernafasan
- Tekanan Darah
- Nadi
- Pupil
- Kelumpuhan - Suhu
Prognosa buruk
- Ref. Sefalik (-)
- Pupil Lebar, Ref. Cahaya (-)
- Derajat Kesadaran (GCS) 1/1/1
Penanganan koma
Tata laksana koma meliputi 3 hal :
1. Life saving  pada 5 B
Breath  bebaskan jalan nafas
Blood  memantau tensi, jantung, komp.darah
Brain  menjaga fungsi otak optimal
Bladder fungsi vesika urinaria  pasang kateter
Bowel  perhatikan nutrisi dan fungsi usus, pasang ngt
Tindakan pada penderita koma:
o Beri oksigen
o Beri cairan infus
o Pertahankan sirkulasi darah secara optimal
o Turunkan tekanan intrakranial
o Hentikan setiap serangan kejang
o Obati infeksi yang ada
o Perbaiki keseimbangan cairan elektrolit
o Perhatikan suhu tubuh
2. Terapi etiologi
Pengobatan berdasar kausa
o Epidural bleeding  tindakan operasi
o Meningoensefalitis oleh bakteri  antibiotika dosis tinggi
o Hipertensi ensefalopati  turunkan tensi
o Status epilepsi diazepam iv 10 mg
o Paralisis progresif  landry perawatan intensif sesak nafas
o hipoglikemi  bolus glucose 40% IV dsb.
3. Perawatan umum

Tidak ada komentar: