Definisi :
Kesadaran
Insaf diri & sekitar
Terjaga dan waspada
Gangguan kesadaran:
- Aspek neurologis: penurunan kesadaran
- Aspek psikiatris: perubahan kesadaran
Penurunan kesadaran:
- Kualitatif: kompos mentis
somnolen
stupor/ sopor
semikoma
koma
- kuantitatif: skala koma glasgow
Kesadaran ada 2 aspek:
- kualitas kesadaran: fungsi hemisfer
- derajat kesadaran: lintasan difus ascending formatio reticularis di b.o.
Faal
• Lint. Aferen = lint. Sensorik spesifik receptif primer cortex kualitas kesadaran
• Lint. Sensorik non spesifik = difus ascending reticular system (aras) menentukan derajat kesadaran l.s.n.s inti talamik seluruh cortex
• cortex cerebri pengemban kewaspadaan
• aras penggalak kewaspadaan formatio reticularis : supratentorial
infratentorial
Koma berdasarkan anatomi / patofisiologi:
- Koma diensefalik
- Koma kortikal/ bihemisferik
Koma diensefalik:
A. Lesi supratentrorial p desak ruang:
1. Herniasi gyrus cinguli
- pergeseran jaringan
- mendesak midline
2. Herniasi sentral
- menekan caudal
rusak diencephalon bawah mesencephalon
3. Herniasi uncus
lobus temporalis incisura tentorii
n. III
• Kerusakan jaringan berdekatan
• Pergeseran
• Gangguan vaskularisasi
• Oedema
• Penekanan
B. Lesi infratentorial
1. Proses B.O. : nekrose, perdarahan
2. Proses di luar B.O./ Cerebellum :
→mendesak form. Reticularis :
Kompresi desak ruang infratentorial :
mendesak formatio reticularis koma
- tekanan langsung teg. Pontis
- herniasi mid brain & cerebellum
- herniasi caudal hern.cerebellum for. magnum.
Penyebab desak ruang:
- infark luas
- perdarahan
- neoplasma
- abses cerebri
- trauma kepala: epidural, subdural
Koma Kortikal (Coma Bihemispheric Difus)
- Terganggu met. Neuronal ke-2 hemisfer.
- Met. Oxidatif: + keseimbangan Na & K
+ neuro transmiter
+ mengolah katabolit resintesa enzym & unsur sel
Ggn aliran darah, toxin paling sering koma m.
Sebab2 koma metabolik:
1. Metabolik primer:
- degenerasi subs. Grisea (alzheimer)
- degenerasi subs. Alba (peny. Schilder)
2. Metabolik sekunder paling sering
- anoksia serebri
- gangguan metab. Karbohidrat
- koma uremikum
- koma hepatikum
- intoksikasi
- gangguan elektrolit
- heat stroke
A. Kedudukan struktur supra dan infratentorial yang normal
B. Desakan dari tumor yang menimbulkan:
1. Herniasi gyrus cinguli
2. Herniasi uncus
3. Kompresi rostrokaudal terhadap batang otak
Klasifikasi
I. Berdasarkan anatomi/ patofisiologi
- koma kortikal bihemisferik
- koma diensefalik
II. Koma berdasarkan gambaran klinik
- koma dengan defisit fokal
- koma dg tanda rangsangan meningeal (trm)
- koma tanpa defisit neurologis fokal/ trm
Gejala-gejala
• Sangat akut, akut, bertahap
• Tergantung penyakit yang mendasari : demam, kejang, hipertensi, ikterus, kaku kuduk, perdarahan telinga hidung, hematoma kaca mata
Pemeriksaan
- Anamnesa
- Pemeriksaan interna
- Pemeriksaan khusus
ANAMNESA
• Penyakit2 yg diderita sebelum koma
• Keluhan2 sebelum jatuh koma
• Obat-obat yg diminum
• Berangsur-angsur?
• Trauma kepala?
PEMERIKSAAN INTERNA
• Tanda2 vital : jalan nafas, respirasi, sirkulasi
• Nadi : frek, isi dan ritme
• Tensi : pengukuran kiri dan kanan
• Suhu baik rektal atau ketiak
• Bau pernafasan : alkohol, aseton
• Warna kulit : ikterus, sianosis
• Selaput mulut bibir : ada darah
• Kulit : bekas suntikan, kulit basah berkeringat, purpura, sianosis
• Turgor kulit (dehidrasi)
• Kepala : telinga, hidung keluar darah, keluar liquor
• Thorax : paru-paru dan jantung
• Abdomen : kandung kencing , liver >
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS RUTIN
Pemeriksaan khusus :
1. Pemeriksaan derajat kesadaran
a. Penilaian kualitatif :
- kompos mentis
- somnolen/ drowsy
- stupor/ sopor
- semikoma
- koma
b. Penilaian kuantitatif à GCS
GLASGOW COMA SCALE (GCS)
A. KELOPAK MATA
- Spontan 4
- Perintah 3
- Rangsang nyeri 2
- Tidak bereaksi 1
B. KEMAMPUAN MOTORIK
- Menurut perintah 6
- Reaksi setempat 5
- Gerak fleksi & abduksi 4
- Gerak fleksi adduksi lengan & tungkai 3
- Ekstensi lengan & tungkai 2
- Tidak ada gerak 1
C. KOMUNIKASI/ BICARA
- Orientasi baik 5
- Jawaban kacau 4
- Kata tidak berarti 3
- Merintih 2
- Tidak ada suara 1
2. Pemeriksaan menetapkan letak proses
a. Observasi umum
b. Pengamatan pola nafas
c. Kelainan pupil
d. Refleks sefalik
e. Reaksi terhadap rangsangan nyeri
f. Fungsi traktus piramidalis
a. Observasi umum
- gerakan otomatik
- gerakan mioklonik
- letak lengan & tungkai
fleksi hemisfer
ekstensi batang otak
b. Pengamatan pola nafas
- cheyne stokes
- hiperventilasi neurogen sentral
- pernafasan apneustik
- pernafasan ataksik
c. Kelainan pupil
- besar pupil
- perbandingan besar
- refleks pupil
- reaksi konsensual pupil
d. Refleks sefalik batang otak
- refleks pupil mesensefalon
- gerakan mata boneka
- refleks okulovestibular (tes kalori)
- refleks kornea
- refleks muntah
e. Reaksi terhadap rangsangan nyeri
- gerakan abduksi fungsi hemisfer (+)
- gerak adduksi fungsi tingkat bawah (+)
- fleksi lengan/ tungkai lesi hemisfer
- ekstensi lengan/ tungkai lesi b.o.
Pemeriksaan rangsangan nyeri:
- menekan pada jaringan di bawah kuku
- menekan supra orbita
- menekan sternum
f. Fungsi traktus piramidalis (UMN)
- kelumpuhan
- refleks tendon
- tonus otot
- Laboratorium
- darah rutin
- kadar gula darah
- elektrolit
- fungsi ginjal
- fungsi hati
- elektrolit
- gas darah
- Lumbal pungsi bila tidak ada kontraindikasi
- Oftalmoskop
- EEG
- CT-Scan : pada tumor, infark luas, perdarahan, hidrosefalus CT Scan bermanfaat
Pemeriksaan CITO terutama kadar gula, hematokrit, Hb, elektrolit
Follow up
- Derajat Kesadaran
- Pernafasan
- Tekanan Darah
- Nadi
- Pupil
- Kelumpuhan - Suhu
Prognosa buruk
- Ref. Sefalik (-)
- Pupil Lebar, Ref. Cahaya (-)
- Derajat Kesadaran (GCS) 1/1/1
Penanganan koma
Tata laksana koma meliputi 3 hal :
1. Life saving pada 5 B
Breath bebaskan jalan nafas
Blood memantau tensi, jantung, komp.darah
Brain menjaga fungsi otak optimal
Bladder fungsi vesika urinaria pasang kateter
Bowel perhatikan nutrisi dan fungsi usus, pasang ngt
Tindakan pada penderita koma:
o Beri oksigen
o Beri cairan infus
o Pertahankan sirkulasi darah secara optimal
o Turunkan tekanan intrakranial
o Hentikan setiap serangan kejang
o Obati infeksi yang ada
o Perbaiki keseimbangan cairan elektrolit
o Perhatikan suhu tubuh
2. Terapi etiologi
Pengobatan berdasar kausa
o Epidural bleeding tindakan operasi
o Meningoensefalitis oleh bakteri antibiotika dosis tinggi
o Hipertensi ensefalopati turunkan tensi
o Status epilepsi diazepam iv 10 mg
o Paralisis progresif landry perawatan intensif sesak nafas
o hipoglikemi bolus glucose 40% IV dsb.
3. Perawatan umum
Kesadaran
Insaf diri & sekitar
Terjaga dan waspada
Gangguan kesadaran:
- Aspek neurologis: penurunan kesadaran
- Aspek psikiatris: perubahan kesadaran
Penurunan kesadaran:
- Kualitatif: kompos mentis
somnolen
stupor/ sopor
semikoma
koma
- kuantitatif: skala koma glasgow
Kesadaran ada 2 aspek:
- kualitas kesadaran: fungsi hemisfer
- derajat kesadaran: lintasan difus ascending formatio reticularis di b.o.
Faal
• Lint. Aferen = lint. Sensorik spesifik receptif primer cortex kualitas kesadaran
• Lint. Sensorik non spesifik = difus ascending reticular system (aras) menentukan derajat kesadaran l.s.n.s inti talamik seluruh cortex
• cortex cerebri pengemban kewaspadaan
• aras penggalak kewaspadaan formatio reticularis : supratentorial
infratentorial
Koma berdasarkan anatomi / patofisiologi:
- Koma diensefalik
- Koma kortikal/ bihemisferik
Koma diensefalik:
A. Lesi supratentrorial p desak ruang:
1. Herniasi gyrus cinguli
- pergeseran jaringan
- mendesak midline
2. Herniasi sentral
- menekan caudal
rusak diencephalon bawah mesencephalon
3. Herniasi uncus
lobus temporalis incisura tentorii
n. III
• Kerusakan jaringan berdekatan
• Pergeseran
• Gangguan vaskularisasi
• Oedema
• Penekanan
B. Lesi infratentorial
1. Proses B.O. : nekrose, perdarahan
2. Proses di luar B.O./ Cerebellum :
→mendesak form. Reticularis :
Kompresi desak ruang infratentorial :
mendesak formatio reticularis koma
- tekanan langsung teg. Pontis
- herniasi mid brain & cerebellum
- herniasi caudal hern.cerebellum for. magnum.
Penyebab desak ruang:
- infark luas
- perdarahan
- neoplasma
- abses cerebri
- trauma kepala: epidural, subdural
Koma Kortikal (Coma Bihemispheric Difus)
- Terganggu met. Neuronal ke-2 hemisfer.
- Met. Oxidatif: + keseimbangan Na & K
+ neuro transmiter
+ mengolah katabolit resintesa enzym & unsur sel
Ggn aliran darah, toxin paling sering koma m.
Sebab2 koma metabolik:
1. Metabolik primer:
- degenerasi subs. Grisea (alzheimer)
- degenerasi subs. Alba (peny. Schilder)
2. Metabolik sekunder paling sering
- anoksia serebri
- gangguan metab. Karbohidrat
- koma uremikum
- koma hepatikum
- intoksikasi
- gangguan elektrolit
- heat stroke
A. Kedudukan struktur supra dan infratentorial yang normal
B. Desakan dari tumor yang menimbulkan:
1. Herniasi gyrus cinguli
2. Herniasi uncus
3. Kompresi rostrokaudal terhadap batang otak
Klasifikasi
I. Berdasarkan anatomi/ patofisiologi
- koma kortikal bihemisferik
- koma diensefalik
II. Koma berdasarkan gambaran klinik
- koma dengan defisit fokal
- koma dg tanda rangsangan meningeal (trm)
- koma tanpa defisit neurologis fokal/ trm
Gejala-gejala
• Sangat akut, akut, bertahap
• Tergantung penyakit yang mendasari : demam, kejang, hipertensi, ikterus, kaku kuduk, perdarahan telinga hidung, hematoma kaca mata
Pemeriksaan
- Anamnesa
- Pemeriksaan interna
- Pemeriksaan khusus
ANAMNESA
• Penyakit2 yg diderita sebelum koma
• Keluhan2 sebelum jatuh koma
• Obat-obat yg diminum
• Berangsur-angsur?
• Trauma kepala?
PEMERIKSAAN INTERNA
• Tanda2 vital : jalan nafas, respirasi, sirkulasi
• Nadi : frek, isi dan ritme
• Tensi : pengukuran kiri dan kanan
• Suhu baik rektal atau ketiak
• Bau pernafasan : alkohol, aseton
• Warna kulit : ikterus, sianosis
• Selaput mulut bibir : ada darah
• Kulit : bekas suntikan, kulit basah berkeringat, purpura, sianosis
• Turgor kulit (dehidrasi)
• Kepala : telinga, hidung keluar darah, keluar liquor
• Thorax : paru-paru dan jantung
• Abdomen : kandung kencing , liver >
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS RUTIN
Pemeriksaan khusus :
1. Pemeriksaan derajat kesadaran
a. Penilaian kualitatif :
- kompos mentis
- somnolen/ drowsy
- stupor/ sopor
- semikoma
- koma
b. Penilaian kuantitatif à GCS
GLASGOW COMA SCALE (GCS)
A. KELOPAK MATA
- Spontan 4
- Perintah 3
- Rangsang nyeri 2
- Tidak bereaksi 1
B. KEMAMPUAN MOTORIK
- Menurut perintah 6
- Reaksi setempat 5
- Gerak fleksi & abduksi 4
- Gerak fleksi adduksi lengan & tungkai 3
- Ekstensi lengan & tungkai 2
- Tidak ada gerak 1
C. KOMUNIKASI/ BICARA
- Orientasi baik 5
- Jawaban kacau 4
- Kata tidak berarti 3
- Merintih 2
- Tidak ada suara 1
2. Pemeriksaan menetapkan letak proses
a. Observasi umum
b. Pengamatan pola nafas
c. Kelainan pupil
d. Refleks sefalik
e. Reaksi terhadap rangsangan nyeri
f. Fungsi traktus piramidalis
a. Observasi umum
- gerakan otomatik
- gerakan mioklonik
- letak lengan & tungkai
fleksi hemisfer
ekstensi batang otak
b. Pengamatan pola nafas
- cheyne stokes
- hiperventilasi neurogen sentral
- pernafasan apneustik
- pernafasan ataksik
c. Kelainan pupil
- besar pupil
- perbandingan besar
- refleks pupil
- reaksi konsensual pupil
d. Refleks sefalik batang otak
- refleks pupil mesensefalon
- gerakan mata boneka
- refleks okulovestibular (tes kalori)
- refleks kornea
- refleks muntah
e. Reaksi terhadap rangsangan nyeri
- gerakan abduksi fungsi hemisfer (+)
- gerak adduksi fungsi tingkat bawah (+)
- fleksi lengan/ tungkai lesi hemisfer
- ekstensi lengan/ tungkai lesi b.o.
Pemeriksaan rangsangan nyeri:
- menekan pada jaringan di bawah kuku
- menekan supra orbita
- menekan sternum
f. Fungsi traktus piramidalis (UMN)
- kelumpuhan
- refleks tendon
- tonus otot
- Laboratorium
- darah rutin
- kadar gula darah
- elektrolit
- fungsi ginjal
- fungsi hati
- elektrolit
- gas darah
- Lumbal pungsi bila tidak ada kontraindikasi
- Oftalmoskop
- EEG
- CT-Scan : pada tumor, infark luas, perdarahan, hidrosefalus CT Scan bermanfaat
Pemeriksaan CITO terutama kadar gula, hematokrit, Hb, elektrolit
Follow up
- Derajat Kesadaran
- Pernafasan
- Tekanan Darah
- Nadi
- Pupil
- Kelumpuhan - Suhu
Prognosa buruk
- Ref. Sefalik (-)
- Pupil Lebar, Ref. Cahaya (-)
- Derajat Kesadaran (GCS) 1/1/1
Penanganan koma
Tata laksana koma meliputi 3 hal :
1. Life saving pada 5 B
Breath bebaskan jalan nafas
Blood memantau tensi, jantung, komp.darah
Brain menjaga fungsi otak optimal
Bladder fungsi vesika urinaria pasang kateter
Bowel perhatikan nutrisi dan fungsi usus, pasang ngt
Tindakan pada penderita koma:
o Beri oksigen
o Beri cairan infus
o Pertahankan sirkulasi darah secara optimal
o Turunkan tekanan intrakranial
o Hentikan setiap serangan kejang
o Obati infeksi yang ada
o Perbaiki keseimbangan cairan elektrolit
o Perhatikan suhu tubuh
2. Terapi etiologi
Pengobatan berdasar kausa
o Epidural bleeding tindakan operasi
o Meningoensefalitis oleh bakteri antibiotika dosis tinggi
o Hipertensi ensefalopati turunkan tensi
o Status epilepsi diazepam iv 10 mg
o Paralisis progresif landry perawatan intensif sesak nafas
o hipoglikemi bolus glucose 40% IV dsb.
3. Perawatan umum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar